Antara Qurban dan Pengorbanan
Hanya hitungan hari lagi, umat muslim seluruh dunia akan menyambut hari Raya Idul Adha, di mana setelahnya ada yang di sebut Hari Raya Qurban, dua perhelatan yang hadir bersamaan saling melengkapi, Qurban sendiri dilaksanakan setelah sholat Idul Adha selesai.
Mengapa ada sholat sebelum qurban ?
Mengapa Qurban hanya binatang yang layak di sembelih ?
Yaa, dua perhelatan yang ada dalam satu waktu itu memang penuh dengan sisi spiritual, penyembahan kepada Tuhan sebagai mana hamba pada penciptanya, dan ini sebagai bukti keimanan mutlak wujud Ubudiyah kita kepada yang kita yakini keberadaanNya ada, Dia yang Maha Ghaib, pencipta seluruh wujud yang ada di semesta kita.
Dan Qurban sendiri merupakan bentuk dari pengorbanan kita, pengorbanan dengan kesadaran kita mengeluarkan sebagian harta kita, untuk dibersihkan menjadi qurban, yang berwujud hewan baik itu sapi, domba, unta, kerbau, dan kambing.
Qurban merupakan salah satu keistimewaan manusia yang memiliki kesadaran dalam pengakuan keimanannya.
Banyak yang mengaku beriman, diberi kelebihan dalam hal rezeki dunianya, namun ia belum pernah berqurban seumur keberadaan hidupnya, maka tidak bisa ia disebut sebagai manusia istimewa dalam hal keimanan.
Maka bersyukurlah mereka yang saat ini mau menghadirkan hewan qurban bagi dirinya.
Tentunya dengan pilihan hewan qurban yang terbaik, hewan yang sehat, hewan jantan yang gagah, yang sudah masuk dalam hitungan hewan yang umurnya sesuai untuk jadi hewan terbaik dalam ber qurban.
Tidak ada yang lebih bisa terlihat keimanannya, di banding manusia yang bisa dan siap berqurban dengan qurban terbaiknya.
Lihat peristiwa dua anak Nabi Adam, Habil dan Qabil!
Mereka melakukan qurban dengan cara dan keyakinannya dalam menghadirkan qurban pilihannya, Qobil menghadirkan qurban buah buahan, sayuran kering, dan hasil panen yang busuk, sedangkan Habil menghadirkan hewan qurban yang gagah dan terbaik.
Lalu apa yang terjadi !
Qurban buah, sayur, hasil tani, atau Hewan qurban yang Allah pilih !
Pengorbanan mana yang akhirnya Allah terima.
Peristiwa qurban kedua anak adam ini diabadikan oleh Allah SWT dalam Alquran. “Dan ceritakanlah kepada manusia kisah dua orang anak adam menurut yang sesungguhnya tatkala keduanya melakukan qurban. Qurban salah seorang daripadanya diterima, sedangkan seorang lagi ditolak. Maka yang ditolak qurbannya itu berkata (kepada saudaranya): Aku akan bunuh engkau, Jawab saudaranya: Sesungguhnya Tuhan hanyalah menerima (qurban) orang-orang yang taqwa.” (Al Maidah: 27)
Qurban adalah pengorbanan Muslim yang diberi kemampuan atas rezeki yang ia miliki.
Ber-Qurban bisa dilakukan umat muslim setiap tahun.
Bukan hanya seumur hidup sekali di lakukan.
Berqurban adalah tanda rasa syukur kita pada Allah yang telah memberi kemudahan rezekiNya pada kita.
Dan qurban untuk orang tua yang telah meninggal juga diperkenankan atas namanya, ketika sang anak melaksanakan amanat ayah, ibu, saudaranya yang telah meninggal, doa anak yang Soleh menjadi lebih afdol karena di barengi dengan hewan yang diqurbankan nya juga.
Para ulama dalam berijtihad pun terpecah ada yang membolehkan ada yang melarang…kita selalu tahu, bahwa Allah yang maha tahu lebih mengetahui apa yang terbaik yang kita lakukan…lihat peristiwa Habil dan Qobil !
Allah mencatatkan amal baik kita semuanya.
Tak ada yang merugi, tak ada yang akan sia-sia dari pengorbanan kita untuk mau ber qurban.
Mari berqurban dengan hewan qurban terbaik kita.
Pilihan mencari hewannya.. bila kita, saudara-saudara masih bingung, masih ada waktu pencarian untuk di survei sampai hari Rabu besok.
Semua hewan di pasaran Hewan qurban tersedia, tapi pastikan dengan melihat kondisi kesehatannya, pilih yang sudah memiliki surat bebas penyakit yang di keluarkan oleh institusi terkait.
Semoga niat baik, ikhlas, kita untuk berQurban di tahun sekarang, bisa menemui kelancaran, dan qurbannya semoga di terima oleh Nya.
“Selamat menyambut hari raya Idul Adha dan hari raya Qurban.”
Semoga bermanfaat
Bambang Melga Suprayogi M.Sn
Ketua LTN NU Kabupaten Bandung